Sifat wujud zat

Senin, 25 Juli 2016

SOSIALISASI MATERI IPA KELAS 7

SOSIALISASI MATERI IPA KELAS 7
SMP NEGERI 5 PROBOLINGGO
 
MATERI POKOK KELAS 7 SEMESTER GANJIL
T.A. 2016-2017
1. Obyek dan pengamatannya (pengukuran)
2. Klasifikasi mahluk hidup
3. Klasifikasi materi (benda)
4. Suhu dan perubahannya (muai)
5. Kalor dan perubahannya 
6. Energi dalam kehidupan


MATERI POKOK KELAS 7 SEMESTER GENAP
T.A. 2016-2017
1.Sistem organisasi kehidupan
2. Interaksi antara mahluk hidup dan lingkungannya
3. Pencemaran lingkungan dan dampaknya
4. Perubahan iklim dan dampaknya
5. Struktur bumi dan bahayanya
6. Sistem tata surya


Minggu, 15 Mei 2016

KALOR

KALOR
Kalor disebut juga energi panas.
Alat untuk mengukur kalor adalah kalorimeter
Rumus menghitung kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 
ke suhu tertentu:

Q  = m c ΔT

Q = jumlah kalor, (J)

m = massa benda (kg)

c  = kalor jenis zat (j/kgoC)
ΔT = selisih suhu (oC or K)

Rumus untuk menghitung kalor yang dibutuhkan untuk 
menaikkan suhu 1 derajat:

C = Q/T atau C = c . m

C = kapasitas kalor (J/oC or (J/K)

Q  = Kalor (J)
T = perubahan suhu ( oC or K)
c = kalor jenis zat (j/kgoC)

 Cara untuk mempercepat penguapan:

1.Memperluas permuakaan zat cair

2.Memanaskan zat cair

3.Meniupkan udara di atas permukaan zat cair

4.Mengurangi tekanan pada permukaan zat cair
warna baju yang gelap lebih cepat menyerap kalor dari pada 
warna yang terang, sehingga lebih cepat kering.
 

Selasa, 29 Maret 2016

PEMUAIAN

PEMUAIAN

Semua zat (zat padat, zat cair dan gas) di dunia ini pasti akan mengalami pemuaian apabila diberi pertambahan kalor yang menyebabkan meningkatnya suhu.

Zat padat mengalami pemuaian panjang, luas dan volume, sedangkan zat cair dan gas hanya mengalami pemuaian volume.

Pemuaian panjang zat padat dipengaruhi oleh:
1. jenis zat (koefisien muai panjang)
2. panjang mula-mula
3. perubahan suhu

Koefisien muai panjang zat padat disimbolkan dengan α (dibaca alfa)

Perbandingan antara 
koefisien muai panjang :  koefisien muai luas : koefisien muai volume
                     α                         :             2α                        :             3α
atau
                α                        :              β                          :           γ     

Rumus matematis pemuaian panjang zat padat adalah

Δl = lo α.Δt 
Lt = lo ( 1 + α.Δt)

Senin, 15 Februari 2016

Energi dalam Makanan

Akibat Kekurangan Protein dan Karbohidrat
mengakibatkan busung lapar atau hunger oedema (HO)
Dua macam busung lapar, yaitu:
1. Kwasiokor = ganguan pertumbuhan karena kekurangan protein
2. marasmus = ganguan pertumbuhan karena kekurangankarbohidrat.

Rabu, 11 November 2015

Ciri utama Avertebrata

CIRI UTAMA AVERTEBRATA

A. Filum Protozoa
      Terbagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat geraknya yaitu
       1. Pseudopoda / Rhizopoda = dengan kaki semu, contohnya Amoeba
       2. Flagellata = dengan bulu cambuk, contohnya Euglena
       3. Ciliata = dengan bulu getar, contohnya paramecium
       4. Sporozoa = dengan tanpa alat gerak, contohnya Plasmodium
B. Filum Porifera
     Ciri utamanya seluruh tubuhnya berpori
C. Filum Coelenterata
     Ciri utamanya alat gerak dengan tentakel dan merupakan hewan pertama
      kali yang berrongga.
      Contohnya : Ubur-ubur, Obelia
D.  Plathyhelmintes (ciri utamanya = cacingnya pipih)
      contoh = planaria
E.  Nemathelmintes (ciri utamanya = cacing gilig seperti tabung
                                                         tidak bersegmen)
      contoh = cacing perut
F.  Annelida (ciri utamanya = Cacing bersegmen)
                    contoh = cacing tanah, lintah
G. Filum Molusca
     Ciri utamanya tubuh lunak, dan bergerak dengan kaki perut
                          (otot perut)
     Contohnya : bekicot, siput
H. Filum Arthropoda (ciri utamanya kaki yang bersegmen)
     dibagi menjadi 4 kelas, yaitu
      1. kelas Insecta = tubuh terbagi kepala (cepal), dada (torax)
                                  dan perut (abdomen).
                                  Contoh : kecoak, capung, belalang.
      2. kelas Crustacea = seluruh segmen tubuh terdapat alat geraknya.
                                       Contoh udang
      3. kelas Arachoidea = tubuh kepala-dada (cepalotorak) dan
                                        perut (abdomen)
                                        contoh :laba-laba
      3. kelas Myriapoda = contohnya lipan (kaki seribu) dan luweng.
I. Filum Echinodermata
    Ciri Utamanya = kulit tertutup duri

Kamis, 15 Oktober 2015

INDIKATOR ALAMI SIFAT ASAM BASA

INDIKATOR LARUTAN BERSIFAT ASAM BASA

Untuk mengetahui larutan bersifat asam atau basa dapat
menggunakan bahan tes
1. dari bahan alami, misalnya dengan menggunakan ekstrak:
    kulit manggis
    kembang sepatu
    kunyit
    kol ungu
2. dari bahan buatan, misalnya menggunakan:
    - kertas lakmus
    - bromtimol
    - fenolftalin
sedangkan derajat keasaman bisa menggunakan PH meter
Skala PH meter adalah 0 sampai dengan 14
jika kurng dari 7 berarti larutan bersifat asam
jika lebih dari 7 berarti larutan bersifat basa
jika 7 berarti netral

misalnya PH meter menunjukkan angka 2, maka
tingkat keasamannya lebih kuat dari pada yang
angka 3, 4, 5 atau pun 6

Rabu, 15 April 2015

SIFAT CAHAYA

SIFAT CAHAYA

Biasanya mengenal seseorang karena tahu ciri-ciri 
dari seseorang yang dimaksud.
Tentunya kita mengenal cahaya karena tahu dan 
bahkan hafal dari ciri-ciri cahaya.

Perlu ditambahkan dalam pengetahuan kita bahwa  
CIRI-CIRI CAHAYA dalam pelajaran ipa diistilahkan dengan SIFAT-SIFAT CAHAYA

SIFAT-SIFAT CAHAYA terdiri-dari
1. merambat lurus,
2. dapat dipantulkan, dan
3. dapat dibiaskan.

Pembuktian bahwa CAHAYA MERAMBAT 
LURUS dengan membuat lubang pada kertas 
dan senterlah kertas pada : bagian yang berlubang 
dan yang tidak berlubang.maka kita akan 
mendapatkan fenomena pada yang berlubang 
cahaya terus berlanjut ke sisi kertas yang lain. 
Sedangkan pada kertas yang tidak berlubang 
maka cahaya akan terhalangi.

Pembuktian bahwa CAHAYA dapat DIPANTULKAN 
dengan menyalakan senter kemudian diarahkan ke 
cermin dan kita dapat menangkap cahaya pantulnya.

Pembuktian bahwa CAHAYA dapat DIBIASKAN 
dengan menyalakan senter kemudian diarahkan ke 
lensa. Kita dapat menangkap cahaya yang melewati 
(menembus) lensa. hasil tangkapan cahaya dapat 
semakin terang atau kabur atau semakin kecil atau 
semakin besar. hasil tersebut tergantung jenis lensanya.